Langsung ke konten utama

Eighteen Months and Still Counting

Berbicara tentang pengalaman, tentu anak kentang sepertiku pun juga memilikinya. And now, let me tell you about my 18 months experience in eCampuz Squad.  Ketika yang lain menceritakan pengalamannya pergi bekerja ke luar kota ataupun ke luar pulau, tentu aku tidak. Bekerja menyenangkan tidak harus ke luar kota ataupun ke luar pulau bukan? Duduk di depan komputer menuggu jam istirahat dan tak lupa berdiskusi namun bukan mendiskusikan kerjaan, tapi mendiskusikan makanan, setelah itu menunggu jam pulang. Siapa yang tidak mendambakan pekerjaan macam itu?

    Sudah terhitung sejak 1 tahun 6 bulan 5 hari aku bergabung di perusahaan ini, iya.. PT. Solusi Kampus Indonesia atau biasa dikenal eCampuz, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Jujurly, excited banget bisa berkolaborasi bersama teman-teman yang friendly, lawak banget, seru abizz pokoknya. Untuk bergabung ke dalam tim ini pun gak gampang loh. Semua perjalanan ku dimulai ketika aku merasakan ke-galau-an melanda, dan akhirnya muncul-lah secercah cahaya *halah! Baca lowongan, melamar, interview, insecure sama kandidat lain, harap-harap cemas, dan akhirnya masuk. Hehe ya kurang lebih sama sih kayak yang lain. Tapi ya sudah, anggap saja gak gampang. Sebenarnya dengan hitungan kerja yang hampir 2 tahun ini harusnya banyak pengalaman, tapi gak mungkin kan kalau aku ceritakan semua di sini, nanti kalau mau spill cerita lain colek aku saja 😉 18 bulan bekerja sudah pindah kantor 3 kali. Loh kok bisa? Sekarang mari simak sedikit ceritaku ini..

Pindah Kantor

    Setelah bisa bergabung dengan eCampuz banyak yang aku pelajari, karena jujurly aku adalah lulusan SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yang tidak punya banyak ilmu sebagai admin HRGAL. Dan yang paling mengesankan adalah program kerja pertamaku pindahan kantor, memang melelahkan sih, tapi seru juga bisa merasakan angkat-angkat bareng, yang tadinya belum kenal tiba-tiba pas angkat kardus bareng jadi kenalan. Saat itu kami menempati Perumahan Jogja Regency blok C nomor 9.

    Ketika agenda pindahan kantor sudah selesai aku pun akhirnya bisa duduk di meja dan kursiku sendiri. Perasaanku jelas senang sekali dong punya meja kursi sendiri, ada pesawat teleponnya, punya loker di meja, wuihh… tapi kesempatan itu gak bertahan lama, aku gak keluar dari perusahaan kok, tapi kami harus pindah kantor lagi karena ada hal yang tidak perlu ku sebutkan di sini 😁

Artech dengan segala Kekayaannya

    Tepatnya 4 bulan setelah aku bergabung dengan eCampuz, tempat selanjutnya yang kami singgahi berada di Jalan sagan. Artech Coworking dengan segala kekayaannya, saat itu karena pandemi Covid-19 jadi hanya 20 orang saja yang Work Form Office. Tempatnya bagus, instaramable banget, bisa melihat pemandangan kota dari atas, ac ruangannya dingin, yang paling penting kaya akan kuliner di sekitar sana *perut kenyang hati pun senang 😋.  Seruangan Bersama 19 orang lainnya lalu bertambah lagi menjadi 25 orang yang akhirnya aku bersama officer lain harus pindah ke ruangan lain. Sebenernya di sini serunya, seruangan bersama ibu-ibu arisan, yang dibahas gak akan jauh-jauh dari makanan dan perduitan. Setiap jam 10.00 WIB kami sudah mulai berdiskusi, ya bukan diskusi soal kerjaan, tapi diskusi tentang mau makan apa siang ini? 😆

    “Kita mau makan apa nih?” tanya Mbak Ipuk.

    “Pengen n*na pedas” jawab Bu Arika.

    “Ikut” jawab Mbak Anggit sambil menghitung nota-nota yang masuk hari ini.

    “Bebek cak kh*liq kayaknya menggoda banget ya, nanti ke cheez m*i gak mbak arika?” tanya Mbak Dinsa kepada Bu Arika yang sebenarnya bisa membuat yang lain kena racunnya juga.

    “Beli k*lis yuk mbak” tambah Mbak Novita dengan polosnya.

    “Minumnya b*batime ya mumpung ada promo, udah murah, ada promo lagi” tambahku juga.

    Begitu kurang lebihnya diskusi kami, biasanya bisa sampai jam 11.00 WIB karena jam 12.00 WIB makanan udah wajib di atas meja.

Pindah Kantor lagi

    Setelah 1 tahun kepindahan kami ke Artech, kami membuat agenda pindahan lagi. Perumahan Jogja Regency yang 1 tahun lalu kami tinggalkan itu tidak benar-benar kami tinggalkan, tapi kami jadikan gudang penyimpanan stok kebutuhan dan beberapa aset-aset milik Perusahaan. Lalu agenda kali ini hanya untuk memindahkan barang-barang tersebut ke tempat yang baru. Berjodohlah kami dengan Perumahan di sebelah utara Jalan Ring Road Utara, tepatnya berada di Mancasan Kidul, Perumahan Taman Kencana Sejahtera nomor 40. Kali ini kami sudah bisa dikatakan canggih dan terlatih, masalah panggil jasa angkut? Gampang! Masalah bersih-bersih? Gampang! Pokoknya take it easy aja lah!

    Masih dan akan banyak cerita-cerita manis lain yang menghiasi hari-hari ku bersama mereka. Jangan lupa bersyukur selalu, Gaes! Cerita-cerita ini akan selalu kuingat, sebagai bentuk rasa syukurku juga, bahwa aku pernah berada di lingkungan yang semenyenangkan ini!

    Last but not least "Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa jika memang mau berjuang." – Abdul Muis. Selamat memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 76! Jangan lupa tulis di bawah kalau kamu juga punya pengalaman seru di tempat kamu bekerja ya! 😉





Salam hangat,

Anggita

Anak feeling🌻


Komentar

  1. Makasih banyak buat pra pahlawan pindahan kantor memanglah teman-teman ini #sungkem. Btw, itu soal milih mo makan apa aja kayaknya banyak banget yang relate dah ya, hahahaha. Yang paling sebel kalo ada yang bilang manut tapi abis itu nggak jadi ikutan 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mbak ajeng, terima kasih sudah berkomentar di sini!
      #sungkem sudah diterima😂
      Tapi dibagian "yang bilang manut tapi abis itu nggak jadi ikutan" itu jarang terjadi di ruangan kami, karna kami sepertinya termasuk manusia yang gak bisa hidup kalo 15 menit gak ada makanan😂 nasi makan siang baru habis aja suka tiba2 ada yang tanya mau beli apa lagi ><

      Hapus
  2. ihirrr....berkunjung ke blog temen temen aaahh... jadi ngeh sekarang aku ...ternyata di london bikin pengen maem terus ya. soalnya di amsterdam pada serius bekerja hahaha...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GATOTKACA DALAM DIRI M U GATOTKACA… Siapa yang tidak mengenal sang tokoh pewayangan ini, seorang superhero Indonesia yang gagah nan perkasa. Tokoh pewayangan dengan julukan “ Otot Kawat Balung Besi ” ini sangatlah patut untuk dicontoh kepahlawanannya. Pasti semua orang telah mengenalnya. Kebaikan yang ia miliki sangatlah berjasa bagi semua orang. GATOTKACA? Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata , putra Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa . Ibunya seorang putri raksasa bernama Hidimbi (Harimbi), Arimbi bukan sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri  Prabu Tremboko  dari  Kerajaan Pringgadani , negeri bangsa rakshasa. Kisah kelahiran Gatotkaca dikisahkan secara tersendiri dalam pewayangan Jawa. Namanya sewaktu masih bayi adalah Jabang Tetuka. Sampai usia satu tahun tali pusarnya belum bisa dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam per...
hai guys^^ sekarang ini gue lagi tertarik dengan dunia tulis menulis gatau sih yaa tertarik ajaa, ini salah satu hasil karya tangan gue, ya walaupun saat lomba belum dapet juara ajaa :(( gapapa lah yaa, mungkin emang belum rezekinya. Harga Peran Pemuda             Pemuda masih dibutuhkan? Dalam hal apa? Bukankah pemuda wajib belajar? Itulah pertanyaan yang sering terlontarkan oleh beberapa pemuda jaman sekarang. Namun, apakah mereka masih mau untuk menghargai museum, minimal dengan mengunjunginya? Ah.. tidak hitz, hitz nya kan ke gunung atau ke pantai. Begitu jawab mereka. Teknologi sudah canggih, tidak perlu jauh-jauh ke museum, kita sudah mendapat informasi. Searching dong, kan ada internet . Itu kata pemuda jaman sekarang yang katanya kekinian. Banyak pemuda yang mengacuhkan rasa nasionalisme demi sifat kekiniannya. Museum Itu Apa?             Adakah yang tidak men...